Bogor | fwbbnews.com – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) awal tahun 2022 tidak seperti biasanya, karena disalurkan tunai kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui PT Pos Indonesia Persero.
Disalurkan secara tunai untuk bulan Januari-Februari-Maret, yang mana per bulannya Rp200ribu/KPM dan dibebaskan untuk pembelian kebutuhan sembako. Seperti di desa Kota Batu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor sudah melaksanakan pembagian BPNT secara tunai.
Kepada wartawan, Minggu (27/2) Kepala Desa Kota Batu, Ratna Wulandari mengatakan, “Untuk desa Kota Batu mendapatkan 591 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), tapi masih ada juga yang belum lengkap.
“Seperti pengambilan mewakili suami ternyata tidak membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli ataupun Kartu Keluarga (KK) asli. Jadi kami sarankan bisa diambil di Kantor Pos untuk per hari ini kurang lebih 500 KPM yang sudah menerima,” sebutnya.
Ditanya soal regulasi yang terbaru dari pemerintah Ia menjelaskan, enak sekarang, penerima manfaat dapat langsung menerima dan ada rasa kepuasan. Dengan uang itu mungkin bisa dibelikan, dengan harapan tidak hanya ayam mungkin bisa daging sapi yang tadi belum bisa beli susu bisa beli,” katanya.
Lebih jauh, kata Kades, Pandemi Covid-19 belum berakhir dan masih ada varian baru Omicron dan juga situasi ekonomi yang belum baik. Untuk itu pemerintah terus ada untuk membantu masyarakat yang memang betul-betul membutuhkan. Karena dengan uang yang diterima Rp600 ribu pada hari ini sangat bermanfaat sekali.
Terlihat dari rasa syukur mereka yang menerima ini, saya juga bersyukur ada yang menerima dengan data baru. Jadi yang kemarin belum dapat ternyata Alhamdulillah sudah dapat. Dan kebijakan ini kita lihat dari pemerintah tahun 2023 nanti, karena dana desa (DD) pun masih untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) juga.
“Untuk BLD dari DD sekitar 40 persen, tim verifikasi juga baru mau akan dalam minggu ini setelah itu kita Musyarawah Desa (Musdesus) jadi supaya betul yang menerima tepat sasaran”
Kalau masyarakat ekonomi dibawah tidak terlalu banyak karena pengembangan perekonomian saat ini masih ada yang berjalan juga, tapi kita lebih fokus ke yang benar-benar tidak bekerja seperti janda, lansia. Jadi khusus yang tidak mampu.” terangnya. (***)