Para Pendekar Perguruan Pencak Silat Gubug Remaja Gelar Silaturahmi dan Halal Bi Halal 1 Syawal 1445 H

  • Bagikan
IMG_COM_20240423_1455_37_9621

Bojonegoro | fwbbnews.com – Puluhan warga Perguruan Pencak Silat Gubug Remaja Cabang Bojonegoro memadati lapangan SMK Rodhotuttolibin Balen Bojonegoro – Jawa Timur, dalam rangka Silaturrahim dan Halal bi halal bulan Syawal 1445 H, Minggu, (21/4/2024)

 

Tampak hadir di lapangan tersebut para sesepuh perguruan pencak silat Gubug Remaja Cabang Bojonegoro, yang disyahkan era 80 an, yakni Bp Zaeni, Bp. Muh Ali Arifa’i merupakan sejarah awal mula perkembangan perguruan kelahiran kota Ngawi ini di Kabupaten Bojonegoro.

Para sesepuh dan para Pendekar Perguruan Pencak Silat Gubug Remaja Gelar Silaturahmi dan Halal Bi Halal di Lapangan SMK Rodhotuttolibin Balen Bojonegoro, (Doc.Foto: fwbbnews/MMC/Adr/Red)

Tak hanya itu, tampak penasehat Cabang Bp Jauri, Bp Moh Abu Khoir juga turut hadir dalam halal bihalal tersebut. Selain itu sejumlah pengurus cabang, Ketua Cabang beserta pengurus harian juga membaur dalam suasan silaturrahim.

 

Teriknya matahari tak menyurutkan para pendekar untuk mengasah kemampuan, Selain silaturrahim moment tersebut di isi dengan sejumlah peragaan, mulai buka pesilat khas Gubug Remaja, hingga jurus – jurus khas pencak silat ini yang diolah menjadi gerak seni, yang di peragakan oleh sesepuh, pengurus cabang hingga para warga Gubug Remaja cabang Bojonegoro.

Moment Peragaan Pencak Silat yang dilakukan oleh Pendekar Perguruan Pencak Silat Gubug Remaja, (Doc.Foto: Adr/fwbbnews/MMC/Red)

Di tengah peragaan seni beladiri kelahiran kota ngawi ini, Ketua Cabang perguruan pencak silat Gubug Remaja Bambang setyawan mengatakan jika kegiatan halal bihalal ini merupakan kegiatan yang diikuti warga gubug remaja dengan tujuan untuk mempererat tali silaturrahim sesama keluarga besar gubug remaja Cabang Bojonegoro.

 

“Halal bihalal ini bertujuan untuk mempererat tali silaturrahim” katanya.

 

Menurutnya, pencak silat ini adalah budaya warisan leluhur yang senantiasa harus di jaga kelesarianya, dan di jaga kewibawanya.

 

“Pencak silat Gubug Remaja merupakan budaya warisan dari leluhur yang harus di jaga kelestarianya dan kewibawaanya, jangan sampai di kotori dengan prilaku prilaku yang merugikan masyarakat, apalagi di salah gunakan, ” Ucap pria yang juga pemimpin redaksi mmc network ini.

 

“Jadi lah pendekar yang beraqlakul karimah, berbudi pekerti luhur, yang bermanfaat untuk Agama, masyarakat bangsa dan Negara,” pungkasnya. ***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *