Kepala UPT Yudi Buka Suara Terkait Ramainya Pemberitaan Kegiatan Pemiharaan Atau Tambal Sulam Jalan

  • Bagikan
IMG_COM_20240420_1137_11_5841

Bogor|fwbbnews.com – Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah Ciampea, Yudhi Rahmawan akhirnya buka suara terkait ramainya pemberitaan tentang kegiatan pemeliharaan atau tambal sulam jalan di wilayah Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

 

Dia menyatakan, kegiatan yang dimaksud dalam pemberitaan media ini tersebut jauh sebelum dirinya menjabat di UPT.

 

Menurutnya, tahun 2022 dan 2023 lebih tepat ditanyakan kepada pejabat sebelumnya.

 

“Tahun 2022 dan 2023 saya belum masuk (UPT-red), nggak tau. Yang, sekarang baru mau masuk, baru mau berjalan,” kata Yudi kepada media ini, Rabu, (24/04/24).

 

“Intinya di tahun sebelumnya saya enggak tau, saya baru sampe disini,” sambungnya.

 

Mantan Kasubag Tata Usaha UPT Jalan dan Jembatan wilayah Leuwiliang menambahkan, wilayah UPT Ciampea memiliki 36 lebih ruas jalan yang mencakup Cibungbulang, Pamijahan, Tenjolaya dan Ciampea.

 

“Kurang lebih 36 ruas jalan,” masih kata Yudi.

 

Sementara klasifikasi kerusakan, lanjutnya menyampaikan ada kerusakan berat, sedang dan ringan.

 

“Klasifikasi rusak berat, ringan dan rusak sedang. Pemeliharaan itu masuk dalam kerusakan dibawah 5 persen. Diatas 15 persen itu masuk kerusakan berat,” ujar dia.

 

“Diluar dari kegiatan peningkatan kita coba usulkan untuk pemeliharaan rutin untuk mempertahankan kondisi jalan,” ujarnya.

 

Secara tegas anggaran pemeliharaan bukan di UPT.

 

“Anggaran bukan di UPT, kita secara tupoksi menjalankan pekerjaan kalau pengelolaan anggaran ada di Pemda,” kata Yudi menegaskan.

 

Sebelumnya, awak media ini mencoba menelisik anggaran pemeliharaan atau tambal sulam yang ada di UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan wilayah Ciampea khususnya ruas jalan yang ada di Kecamatan Ciampea.

 

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun sementara, sejumlah kegiatan pemeliharaan tersebut mencapai Rp1 miliar lebih jika dihitung secara keseluruhan kegiatan baik 2023 dan 2022.

 

Kegiatan pemeliharaan yang terbagi-bagi dalam pemecahan paket itu menggunakan metode pengadaan langsung dengan jenis pengadaan barang berupa batu pecah ukuran 3-5 cm, batu pecah ukuran 1-2 cm, Aspal bitumen, Lataston (HRS) dan Coldmix.

 

Sementara pekerjaan pemeliharaan biasanya terdiri dari pekerjaan tambal sulam dengan permukaan Lataston, tambal sulam dengan permukaan Coldmix dan penghamparan lapis tipis Lataston dengan Aspal bitumen serta Lataston (HRS). (Iwan/Deri)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *