Mahasiswa Hukum Unpam Berikan Penyuluhan Tentang Dampak Bullying di Sekolah 

  • Bagikan
IMG-20240516-WA0162

Bogor|fwbbnews.com – Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang menggelar penyuluhan hukum tentang dampak bullying di sekolah kepada siswa-siswi SMK Yapia Parung, Bogor.

Kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa tersebut dalam agenda Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang sering dilakukan Perguruan Tinggi umumnya.

Feri Firdaus salah satu mahasiswa kelas 06HUKE002 itu menyebutkan tema bullying yang diangkat berdasarkan hasil rapat bersama teman-teman dan parameternya banyak kasus bullying yang kian marak di sekolah.

“Kasus bullying saat ini menjadi atensi aparat penegak hukum dan para tenaga pengajar di lingkungan sekolah, bullying menjadi salah satu hal yang sangat darurat di Indonesia, jadi kami melaksanakan kegiatan PKM untuk berkontribusi belajar bersama memberikan pemahaman dari tindakan bullying,” kata Feri kepada fwbbnews.com, Kamis (16/5/2024).

Ia menjelaskan banyak dampak negatif dari bullying itu sendiri.

Menurutnya, penyuluhan yang dilakukan ini agar dapat memberikan kesadaran kepada siswa-siswi di sekolah agar lebih berhati-hati dan jangan sekali-kali melakukan bullying karena memiliki resiko hukum yang akan menimpanya.

Sementara Nata Nimrot mengapresiasi kepada semua pihak yang turut serta ikut menyukseskan kegiatan PKM. Terutama Dosen pembimbing Dr. Dodi Sugianto.

“Banyak terimakasih kepada Kepala Sekolah serta jajaran dewan guru SMK Yapia Parung dan para siswa/siswi yang telah menerima kami serta Dosen pembimbing yang mana telah membimbing kami hingga terlaksananya kegiatan PKM,” ucap ketua kelas mahasiswa hukum ini.

Adapun dampak negatif yang terjadi pada korban bullying sebagai berikut:

1. Mengalami Ketakutan dan Kecemasan;

Bagi korban, dampak bullying pada jangka pendek, yaitu rasa ketakutan dan kecemasan. Saat anak menjadi korban bullying (perundungan) di sekolah, ia bisa merasa takut pergi ke sekolah. Ketika sudah di sekolah, ia kerap takut menggunakan kamar mandi, naik kendaraan umum, atau berjalan sendiri di lorong sekolah.

Jika perundungan ini terus terjadi, anak bisa jadi tidak ingin pergi ke sekolah dan mengikuti segala kegiatan yang berhubungan dengan sekolahnya, seperti field trip atau kunjungan lapangan.

2. Kehilanngan Kepercayaan Diri;

Akibat intimidasi yang diterimanya, anak-anak sering merasa tidak sebaik orang yang menindas mereka dalam berbagai aspek.

Ia juga merasa dirinya buruk dan tidak pantas untuk melakukan berbagai hal. Hal ini kerap membuat anak kehilangan kepercayaan diri terhadap kemampuannya. Ia merasa ragu dan tak yakin untuk mencoba hal-hal baru. Adapun hal ini dapat berpengaruh hingga ia nanti dewasa.

3. Mengisolasi Diri;

Dampak bullying di sekolah tidak hanya berdampak pada diri korban semata, tetapi juga secara sosialnya. Perundungan yang diterima korban bullying sering membuatnya merasa ditolak dan dibuang oleh lingkungan sosialnya. Akibatnya, anak lebih memilih untuk mengisolasi diri dari teman atau anggota keluarganya. Bukan cuma itu, adanya bullying di sekolah juga menciptakan lingkungan yang toxic, di mana anak yang dianggap lemah akan terus menjadi sasaran intimidasi dan dikucilkan.

4. Sulit Membentuk Hubungan;

Masalah kepercayaan dan kecemasan yang anak alami bisa membuatnya sulit untuk menjalin suatu hubungan dengan orang lain, termasuk dengan teman.

Ia merasa sulit percaya dengan orang lain (trust issue) dan tidak dapat berkomunikasi dengan mereka.

Adapun hal ini tidak hanya terjadi dalam jangka pendek. Anak yang mengalaminya bisa merasakan hal tersebut hingga ia nanti dewasa.

5. Memicu Gangguan Mental;

Dampak negatif bullying bagi korban juga termasuk memicu gangguan mental pada anak, termasuk remaja. 

Akibat faktor-faktor di atas, korban bullying lebih mungkin mengalami depresi, gangguan kecemasan, gangguan makan, hingga post-traumatic stress disorder atau PTSD pada anak.

Pada kasus yang ekstrem, tindakan menyakiti diri sendiri atau bahkan bunuh diri pada anak remaja bisa terjadi. Ia juga lebih mungkin melakukan pembalasan dengan kekerasan.

6. Masalah Kesehatan Fisik;

Pada beberapa kasus bullying yang berkaitan dengan kekerasan fisik, dampak pada kesehatan tubuh bisa langsung terlihat. Misalnya muncul luka atau memar pada tubuh. Bukan cuma itu, trauma mental yang dialami korban bullying lambat laun juga ternyata bisa berdampak buruk pada kesehatan fisiknya.

Anak yang diintimidasi lebih mungkin mengalami sakit kepala, jantung berdebar, sakit perut, sulit tidur, mengompol, atau gejala lain yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab medis.

7. Penurunan Prestasi Akademik;

Bukan cuma pada kesehatan, prestasi akademik juga bisa berpengaruh akibat bullying yang terjadi di sekolah. (Dery).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *