Jakarta – Fwbbnews.com
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III mengadakan “Seminar Literasi Tehnologi Pengamanan Ijazah Bagi Perguruan Tinggi” dengan menghadirkan 50 Perguruan Tinggi Akreditasi Unggul dan Baik Sekali di lingkungan LLDIKTI Wilayah III pada Senin 20/5.
Acara yang berlangsung di Ruang Ki Hajar Dewantara, Kantor LLDIKTI Wilayah III, Jalan SMA Negeri 14 Cawang Jakarta, didahului dengan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Sertifikat Dua Demensi sebagai pelaksana edukasi literasi pengaman ijazah bagi Perguruan Tinggi.
Kepala LLDIKTI Wilayah III Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc. dalam sambutannya menjelaskan, bahwa perubahan teknologi yang sangat cepat harus diimbangi dengan pengamanan segala aspek dokumen, yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi tersebut.
Lebih lanjut Prof Toni merinci regulasi security ijazah, yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 6 Tahun 2022, Tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar, dan Kesetaraan Ijazah Perguruan Tinggi Negara Lain.
Menurutnya, “kalau pengamanan ijazah kurang, maka nantinya akan berimbas ke Perguruan Tinggi itu sendiri.”
Chairman PT Sertifikat Dua Dimensi dan Ngiklanmurah Dr. Eric Hermawan, S.Si., M.T., M.M memaparkan, canggihnya teknologi saat ini membuat manusia semakin canggih, untuk memanfaatkan celah dalam pemalsuan ijazah. Bahkan tindakan ini sudah menjadi bisnis yang memiliki omzet besar.
“Mengenai pemalsuan ijazah ini tidak bisa dibiarkan, karena sangat berdampak bagi para lulusan Perguruan Tinggi yang akan bersaing di dunia pekerjaan”, terang Eric.
Dari permasalah itu lanjut Eric, “PT Sertifikat Dua Dimensi meriset dan mendevelopment sehingga akhirnya terciptalah produk kami yaitu Codecert, pengaman ijazah dengan sistem blockchain dan saat ini sudah ada 11 Perguruan Tinggi yang menggunakan produk kami dan respon dari mereka sangat positif”.
Diakhir paparannya Eric memperkenalkan, platform advertising “ngiklanmurah” yang dapat mengisi semua kebutuhan advertising perguruan tinggi. Sehingga perguruan tinggi dapat menekan biaya advertising, namun tetap dampaknya besar untuk meningkatkan branding dan menggaet calon mahasiswa baru.