Pihak pengelola saat memberikan keterangan dihadapan Kepala UPT dan Kasubag TU di kantor UPT PS wilayah Jasinga.
Bogor|fwbbnews.com – Ketua RW, sekaligus mewakili pihak pengelola sampah di Desa Cikopomayak, Jasinga, Karna mengecam statement yang disampaikan pemuda desa setempat yaitu Asep beberapa waktu lalu.
Menurut Karna, yang namanya Asep Walang, awalnya dia menawarkan tempat tersebut untuk transit.
“Makanya waktu itu ada lah 3 baktor ke sana, ke gedung tua berhubung dengan alasan bosnya tidak mengizinkan itu bahasanya dari awal juga kita bukan untuk TPS berbicaranya,” kata Karna di kantor UPT PS wilayah Jasinga disaksikan Kepala UPT dan Kasubag TU, Kamis (19/12/2024).
“Siapa yang menawarkan itu si Asep Walang. Gedung tua itu jauh kemana-mana jangkauannya kalau pengen tau hayu sekarang juga saya unjukin dari jangkauan masyarakat jauh,” lanjut dia.
“Kalau yang namanya berbicara
mengganggu polusi atau mengganggu ketertiban dan lain-lain kita buktikan,” katanya.
Karna secara tegas menyatakan pihaknya tidak merasa membakar sampah dan mengikuti instruksi UPT PS wilayah Jasinga, sampah harus dikemas.
“Instruksi atau arahan dari Kepala UPT dengan catatan sampah tersebut harus dikemas, sudah berjalan berarti tidak menimbulkan gejolak di masyarakat itu pembicaraan tadi,” ujar dia.
“Makanya kata saya siapa ini yang membakar, kita telusuri siapa oknumnya, ada di saya juga videonya si Asep Walang nih, ‘katanya asyik membakar sampah’. Ini siapa kata saya yang membakar sampah apakah dia yang rekayasa supaya pemberitaannya menyebar sedangkan dari pihak (pengelola) itu nggak merasa membakar,” sambungnya.
Adapun perihal BUMDes menurut Karna miskomunikasi.
“Kalau untuk Cikopomayak bicaranya sudah komunikasi, bahkan pihak desa menyetujui adanya swasta berkerjasama dengan DLH maka diangkut lah sampah tersebut. Kita bicara Cikopomayak itu bukan BUMDes kata saya juga mungkin miskomunikasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cikopomayak, Anda Suhandi dan Pemerintah Desa Cikopomayak membantah informasi yang disampaikan Kepala UPT PS Jasinga, Raden Hendry terkait pengelola sampah mulai dari armada baktor dikelola BUMDes setempat.
Anda menegaskan bahwa BUMDes tidak ada kerjasama dengan pengelola sampah dan tidak pernah rapat dengan BUMDes terkait pengelolaan sampah.
“Mengenai sampah di Desa Cikopomayak ada yang menggunakan baktor tapi yang Bapak ketahui itu secara pribadi,” tegas dia kepada fwbbnews.com saat berhasil dikonfirmasi melalui pesan via WhatsApp, Jumat (13/12/2024).
Ia mengaku tak tahu-menahu soal kerjasama, bahkan Anda sendiri tidak pernah merekomendasikan.
“Tidak tau kalau permasalahan kerjasama dengan BUMDes tapi tidak pernah merekomendasi kerjasama BUMDes Cikopomayak dengan pengelola sampah. Intinya, yang Bapak tau tidak ada kerjasama antara pengelola sampah dengan BUMDes,” tegasnya.
Dihari yang sama, Sekretaris Desa Aris memberikan keterangan serupa, BUMDes tidak terlibat dalam pengelolaan sampah.
“Nah, saya juga langsung konfirmasi ke BUMDes takutnya kan tanpa sepengetahuan desa, ternyata betul bang nggak ada sangkut-pautnya. ‘Barusan BUMDes minta begini ya udah kita langsung aja cari pengelolanya kenapa berlindung di bawah nama BUMDes Cikopomayak kan kita tidak ada perjanjian apapun, tidak ada kerjasama apapun begitu bilangnya’,” ucap Aris melalui sambungan telepon.
“Makanya kita juga kalau udah ada pemberitaan kaya gini kita juga mau cari pengelolanya, terus siapa orang-orangnya, kita juga kan minta klarifikasi dari mereka,” tambahnya. (Andri).