Belarus || Fwbbnews.com
Pemilihan Presiden Republik Belarus kembali digelar, dengan Aleksander Lukashenko memperoleh kemenangan telak. Berdasarkan hasil perhitungan suara, sebanyak 86,82% pemilih memberikan dukungan kepada Lukashenko untuk kembali menjabat sebagai Presiden Belarus.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Belarus di Indonesia, Dr. Raman Ramanouski, mengungkapkan kepuasannya terhadap jalannya pemilihan presiden yang berlangsung tertib, aman, dan tanpa pelanggaran. Hasil akhir pemungutan suara akan diumumkan secara resmi pada 5 Februari 2025.
Dalam konferensi pers pada 27 Januari 2025, Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC) Belarus, Igor Karpenko, menyampaikan bahwa tidak ada keluhan atau laporan pelanggaran dari warga maupun pengamat dalam proses pemilu.
Sesuai ketentuan konstitusi Belarus, pemilih harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya:
– Warga negara Belarus asli
– Berusia 40 tahun ke atas
– Tinggal di Belarus setidaknya 20 tahun sebelum pemilu
– Tidak memiliki kewarganegaraan asing atau izin tinggal di negara lain
Dari 6,9 juta warga yang masuk dalam daftar pemilih, pemilu dianggap sah jika lebih dari 50% dari total pemilih menggunakan hak pilihnya. Untuk dinyatakan menang, seorang calon presiden harus memperoleh lebih dari separuh suara dari total suara sah yang diberikan.
Hasil perhitungan suara dari 5.325 tempat pemungutan suara (TPS) menunjukkan bahwa Aleksander Lukashenko meraih kemenangan besar dengan 86,82% suara, mengungguli empat kandidat lainnya:
Aleksandr Khizhnyak – 1,74%
Anna Kanopatskaya – 1,86%
Oleg Gaidukevich – 2,02%
Sergei Syrankov – 3,21%
Pemilu Belarus 2025 juga mencatat tingginya partisipasi partai politik, masyarakat, dan asosiasi buruh, yang dinilai lebih aktif dibandingkan pemilu sebelumnya. Sebanyak 44.361 warga Belarus terlibat sebagai pemantau pemilu, dengan 35 ribu di antaranya mewakili asosiasi publik dan partai politik. Hasil pengawasan menunjukkan tidak ada pelanggaran hukum yang memengaruhi jalannya pemilu.
Untuk memastikan inklusivitas, pemerintah Belarus menyediakan fasilitas bagi penyandang disabilitas di TPS, seperti bahan informasi dalam huruf Braille serta stensil khusus untuk membantu tunanetra mengisi surat suara secara mandiri.
Belarus menunjukkan komitmennya terhadap transparansi pemilu dengan mengundang 486 pengamat internasional dari 52 negara di berbagai kawasan, termasuk Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika. Selain itu, proses pemilu diliput oleh 331 jurnalis asing dari 23 negara, yang mewakili media internasional terkemuka.
Menurut Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Shanghai, Nurlan Yermekbayev, pemilu Belarus berjalan sesuai dengan peraturan nasional dan standar internasional. Senada dengan itu, Presiden Parlemen Pan-Afrika, Fortune Charumbira, menyebutkan bahwa penyelenggaraan pemilu di Belarus berlangsung bebas, adil, legal, demokratis, dan memenuhi semua ketentuan hukum.
“Media diberi kesempatan luas untuk memantau pemilu di seluruh negeri, termasuk di unit militer dan wilayah perbatasan. Mereka dapat merekam serta mengambil gambar penghitungan suara secara langsung,” ujar Dr. Raman Ramanouski.
Dengan keterlibatan berbagai pihak dalam pemantauan, pemilu di Belarus tahun ini dianggap sebagai salah satu yang paling transparan dan terorganisir dalam sejarah negara tersebut.(PR).